PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Youtube merupakan sebuah situs untuk berbagi video dimana para pengguna
youtube dapat melakukan kegiatan untuk mengunggah, menonton, dan berbagi video.
Sebagian dari pengguna youtube dapat menjadi seorang konten kreator pada platform
youtube tersebut. Tentunya untuk menjadi konten kreator juga dapat mendapatkan
benefit, benefit tersebut berupa hasil dari pemasang iklan komersial pada video
yang dibuat oleh konten kreator tersebut. Konten kreator sendiri memiliki tugas
untuk membuat konten yang kreatif dan fresh, biasanya bergerak secara individu
maupun sekelompok grup. Salah satu konten kreator Youtube yang akan dikaji
adalah Deddy Corbuzier.
Deddy Corbuzier merupakan seorang Youtuber yang sebelumnya merupakan
seorang mentalis pada dunia persulapan, Deddy aktif untuk membuat video kontennya
Close the Door yaitu sebuah konten podcast yang menjembatani kesuksesannya di
platform Youtube tersebut. Memiliki lebih dari 16,7 juta subscriber terhitung
pada Desember 2021 yang lalu. Tentunya kesuksesan yang ia dapatkan merupakan
hasil dari konsistensinya untuk terus menjalani konten podcastnya. Dibalik kesuksesan
tersebut konten dan thumbnail yang ia sajikan merupakan hasil ide kreatif yang ia
ciptakan agar menarik banyak penonton.
Erat
kaitannya seorang konten kreatif memerlukan sebuah tampilan visual yang menarik
pada platform Youtube, lebih lanjutnya bagaimana sebuah konten kreator youtube
dapat membuat visual branding pada video yang konten kreator tersebut ciptakan,
visual branding sendiri juga berkaitan dengan sebuah tanda dan penanda yang ditampilkan
melalui thumbnail sebagai awalan video atau dapat dikatakan sebagai cover dari
sebuah buku. Tanda dan penanda disini berkaitan dengan teori Semiotika De Saussure.
Oleh karena
itu selanjutnya akan dilakukan pembahasan yang diawali dengan pengertian apa itu
teori semiotika de Saussure dan pengertian visual branding.
1.2 Rumusan
Masalah
- Apa yang menjadi pola khas dalam setiap Thumbnail konten yang dibuat Dedy Corbuzier
- Petanda apa yang ditimbulkan dengan penggunaan Huruf Kapital dengan warna yang kontras dalam Podcast Dedy Corbuzier
- Apa makna dalam pola permainan kata-kata thumbnail podcast Deddy Corbuzier dilihat dari pandangan semiotika De Saussure
PEMBAHASAN
Pengertian Teori Semiotika Ferdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure merupakan seorang ahli bahasa berkebangsaan Swiss. Ia dikenal sebagai pelopor kajian linguistik modern. Semiotika merupakan salah satu teori yang ia ciptakan, menurutnya simbol adalah bagian dari tanda (dapat berwujud kata ataupun gambar) yang memiliki dua aspek pemahaman, yang dapat ditangkap oleh indra manusia signifier yaitu penanda atau bentuk. Lalu signified yaitu bidang petanda atau konsep atau makna. Aspek Signified sendiri terkandung pada aspek Signifier. Karena Signified (Petanda) merupakan konsep dari sesuatu yang direpresentasikan oleh aspek pertama (Penanda).
Penanda juga terletak pada tingkatan ungkapan dan memiliki wujud atau bentuk fisik seperti bunyi, huruf, kata, gambar, objek dan warna. Sedangkan Petanda yaitu tingkatan isi atau gagasan dari sesuatu yang diungkapkan melalui tingkatan ungkapan. Sehingga hubungan antara kedua unsur tersebut melahirkan sebuah makna menurut Saussure. Logika sama dengan semiotika dan semiotika dapat diterapkan pada segala macam tanda (Sutanto, 2005:11-22).
Pengertian Visual Branding
Visual branding sendiri merupakan cara untuk sebuah produk atau seseorang
untuk menampilkan sebuah identitas yang kuat, tujuannya adalah untuk membedakan
dari pesaing-pesaingnya yang memiliki kesamaan produk atau ide kreatif, terdapat
suatu cara untuk dapat membedakan dari pesaing yaitu dengan mengkomunikasikannya
secara visual.
Mengkaji thumbnail podcast Deddy Corbuzier menggunakan teori Ferdinand de Saussure
Dalam
mengkaji thumbnail podcast youtuber Deddy Corbuzier dapat menggunakan teori
semiotika Ferdinand de Saussure melalui penanda dan petanda yang akan
diterapkan pada tampilan thumbnail Deddy Corbuzier gunakan.
Gambar 1. Thumbnail Deddy Corbuzier, di
akses dari https://youtube.com/c/corbuzier
Terlihat pada thumbnail Deddy Corbuzier tersebut seluruhnya menggunakan
huruf kapital dan juga pemilihan warna pemusat perhatian yaitu merah dan
kuning. Lalu dilengkapi juga dengan foto Deddy Corbuzier dengan seseorang yang
ia ajak berbincang dalam acara podcast tersebut berlangsung.
Gambar 2. Thumbnail Deddy Corbuzier, di
akses dari https://youtube.com/c/corbuzier
Pada bagian kalimat “KALAU PAPA MATI...” Deddy Corbuzier menggunakan pewarnaan merah yang dapat dikatakan sebuah penanda. Warna merah sendiri juga memiliki makna yaitu berbahaya atau peringatan dimana ini dapat dikatakan sebagai sebuah petanda.
Gambar 3. Thumbnail Deddy Corbuzier, di
akses dari https://youtube.com/c/corbuzier
Di bagian kalimat “AZKA IKUT PAPA…” juga menggunakan sebuah warna yaitu
warna kuning yang dapat disebut sebagai penanda. Lalu warna kuning sendiri juga
memiliki artian makna sebagai suatu perasaan atau reaksi dapat dikatakan
sebagai petanda. Kalimat ini juga berhubungan dengan kalimat sebelumnya yaitu “KALAU
PAPA MATI…” yang memunculkan reaksi lanjutan.
Gambar 4. Foto Azka, di akses dari https://youtube.com/c/corbuzier
Dari judul thumbnail yang sudah menarik perhatian pengguna Youtube, selanjutnya didukung dengan penambahan foto azka yang sedang menyeka menggunakan kain dapat disebut dengan penanda, lalu dari foto tersebut dapat dimaknai bahwa Azka sedang dalam kondisi bersedih yang dapat disebut dengan petanda.
KESIMPULAN
Mengkaji thumbnail podcast Deddy Corbuzier dengan
teori Semiotika De Saussure merupakan cara agar dapat lebih memahami bagaimana
Deddy Corbuzier dapat membuat para pengguna Youtube untuk menonton konten yang
ia buat.
Sehingga ia dapat sukses dalam menarik para penonton hingga 9,9 juta kali di tonton dalam satu video. Tentunya kajian ini dapat memotivasi untuk para konten kreator Youtube yang baru bergabung ataupun yang sedang dalam masa penurunan traffic penonton agar dapat mencontoh bagaimana cara Deddy Corbuzier pada visual brandingnya konsisten dan membuahkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Eco, Umberto. 2015. Teori Semiotika: Signifikansi Komunikasi, Teori Kode, serta Teori Produksi- Tanda. Bantul: Kreasi Wacana.
Ahonen, M., 2008. Branding-does it even exist among SMEs. InProceedings of the 16thNordic Conference on Small Business Research(Vol. 202).
Komentar
Posting Komentar