Langsung ke konten utama

MENGKAJI DESAIN GRAFIS PADA KEMASAN KULINER “KABOBS” DENGAN TEORI MEYER SCHAPIRO

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemasan di Indonesia sudah ada sejak jaman kuno, dengan berkembangnya jaman dan kemajuan teknologi, kemasan di Indonesia semakin berkembang dan kian kreatif. Pada jaman dahulu kemasan digunakan sebagai tempat atau wadah agar mudah dibawa kemana saja dan untuk melindungi barang, makanan ataupun minuman dari kerusakan terhadap pengaruh cuaca ataupun proses alam. Didit Widiatmoko (2007) seorang dosen ITB mengatakan bahwa, kemasan ialah cara manusia mengumpulkan sesuatu ke dalam sebuah wadah untuk melindunginya dari gangguan cuaca. Di Era modern kemasan lebih menunjukan gaya daripada fungsinya, karena dengan perkembangan jaman, semakin banyak industri yang bersaing dan mengeluarkan kemasan yang lebih menarik lagi.

Pengertian kemasan secara umum ialah sebagai tempat atau wadah untuk melindungi dan mengamankan barang atau produk. Desain kemasan merupakan wadah yang dibuat dengan kreatif terkait bentuk, warna, strukur, material, tipografi, citra dan elemen desain yang dipakai dengan membuat kemasan secara informatif terhadap produk untuk di pasarkan. Desain kemasan dibuat untuk melindungi, membungkus, mengirim, mengindetifikasi, menyimpan, mengeluarkan, dan membedakan dari produk yamg lain (Marianne Rosner (2007 : 33).

Kemasan sangat penting dalam sebuah produk yang akan dijual, karena dengan adanya kemasan, produk dapat terlihat lebih aman dan tentunya akan sangat menarik dengan adanya desain grafis. Kemasan dibuat sebagai identitas produk atau informasi produk yang dapat membedakan keunggulan dari berbagai macam produk yang lain. Desain kemasan yang dibuat dengan baik dapat menarik perhatian konsumen dengan daya tarik visual dalam kemasan, sehingga daya jual dapat lebih tinggi daripada produk yang memiliki kemasan biasa saja.

Kabobs merupakan bisnis kuliner yang sudah didirikan sejak tahun 2016, dengan menjaring berbagai kalangan yang menyukai kebab ini mereka menghadirkan dengan tampilan kemasan yang terlihat premium. Marketing koordinator kabobs mengatakan saat ini Kabobs sudah memiliki 35 cabang outlet di 5 kota, diantaranya adalah Bandung, Yogyakarta, Cirebon, Jakarta, Solo.

Karena sesuai nama nya yaitu premium kebab, Kabobs memang memiliki cita rasa yang berbeda dengan usaha kebab pesaingnya. Di dukung dengan kemasan yang Kabobs gunakan dengan warna- warna terang dan gaya flat desain sehingga menimbulkan kesan premium pada kemasannya. Oleh karena itu pembahasan akan diawali dengan pengertian Teori Meyer Schapiro, pengertian kemasan, dan mengkaji kemasan ngikan dengan menggunakan teori Meyer Schapiro.


PEMBAHASAN

Pengertian Teori Meyer Schapiro

        Meyer Schapiro merupakan salah satu tokoh estetik yang formalis. Teori Meyer Schapiro memaparkan kajian analisis yang mendasar dan menggunakan beberapa sumber sebagai bagian dari analisisnya. Meyer Schapiro menyebutkan bahwa estetikanya berdiri dari sejarah yang mencirikan dengan gaya. Estetika milik Mayer Schapiro memfokuskan pada gaya sehingga sebuah karya seni maupun desain akan diamati bagaimana gaya ini membentuk ciri yang otentik. Gaya dalam pandangan Meyer Schapiro (dalam Rader 1973, 270-272) bersifat gejala (synomatic) seperti halnya terdapat dalam aspek non estetik dari sebuah artefak. Estetika Meyer Schapiro bekerja dengan menghubungkan aspek seni dengan konsep ruang dan waktu.

Analisis gaya dalam estetika Mayer Schapiro terbagi menjadi 3 aspek yaitu elemen bentuk/motif, hubungan bentuk dan kualitas. Ada beberapa tokoh yang banyak mempengaruhi landasan Meyer Schapiro yaitu Karl marx dan Max Weber. Tokoh pemikir ini memperjelas landasan Meyer Schapiro, bagaimana ia memandang estetika yang terkait dengan konsep sosiologi. Dalam hal ini untuk mengkaji tidak hanya hal yang terlihat saja atau formalis tetapi juga terdapat aspek sosial masyarakat dan ekonomi.

Pengertian Kemasan

Kemasan merupakan wadah, tempat atau bungkus pada suatu produk yang memiliki banyak fungsinya seperti melindungi produk dari kerusakan, memberikan informasi pada produk, membedakan produk dengan produk yang lainnya, daya tarik penjualan, hingga menjadi ciri khas dalam produk. Basu (1999) menjelaskan kemasan merupakan kegiatan atau merancang yang menentukan bentuk suatu desain kemasan pada suatu produk. Jadi, kemasan juga merupakan suatu kegiatan merancang dan membuat kemasan atau bungkus dengan melibatkan desain grafis dalam menentukkan bentuk, unsur, makna, warna dan sebagainya untuk menciptakan suatu kemasan pada sebuah produk.

Pada jaman ini kemasan dibuat dengan cara kreatif untuk daya tarik konsumen, karena kemasan merupakan salah satu strategi dalam penjualan, yang memberikan kesan pada produk bahwa produk tersebut memiliki keunggulan dan berkualitas. Dengan berkembangnya jaman, teknologi akan semakin maju yang membuat perubahan fungsi pada kemasan, pada masa lalu "packaging protect what is sells" (kemasan melindungi apa yang di jual), kemudian sekarang "packaging sells what is protects" (kemasan menjual apa yang di lindungi) (Kertajaya (2000).

Jadi kemasan pada saat ini memiliki perubahan fungsi yang awalnya kemasan untuk melindungi produk dan sekarang kemasan yang menjual produk. Dengan kemasan produk akan memiliki nilai jual yang tinggi karena kemasan tidak hanya sebagai wadah untuk melindungi produk tetapi juga memberikan kualitas dan keunggulan pada sebuah produk.

 

Mengkaji kemasan Kabobs dengan menggunakan teori Meyer Schapiro

Dalam mengkaji kemasan kabobs menggunakan 3 aspek yaitu elemen bentuk/motif, hubungan bentuk dan kualitas. Dalam mengkaji kemasan ini bertujun untuk mencari makna yang terdapat pada desain kemasan, dan gaya desain yang dipakai.


Gambar 1. Kemasan Kabobs, diakses dari official Instagram Kabobs.

        Dilihat dari kemasan Kabobs yang menerapkan gaya flat desain sudah terlihat jelas bahwa pembuatan kemasan Kabobs ini mengusungkan sebuah gaya simpel yang tidak menimbulkan keramaian pada desain yang terlalu lebih, sehingga menjadikannya estetik. Pada kemasan Kabobs juga dihiasi oleh bahan- bahan dasar yang sudah dibuat menjadi elemen simpel dan menjadi bentuk pattern yang dapat mengisi keseluruhan kemasan Kabobs itu sendiri.

Gambar 2. Palet warna kemasan Kabobs, diakses dari coolors.co

Dari elemen bentuk dan hubungan bentuk menciptakan kualitas pada kemasan Kabobs, kemasan ini memiliki tampilan yang trendi dan pemilihan warna yang tepat untuk jenis produk makanan, menggunakan warna jingga yang terkesan hangat sehingga menjadi identik dengan rasa dari makanan. Warna merah yang juga mendukung makna warna kuning yang mampu meningkatkan selera nafsu makan.

 

KESIMPULAN

      Mengkaji kemasan Kabobs dengan Teori Meyer Schapiro memfokuskan pada gaya sehingga sebuah karya seni maupun desain akan diamati bagaimana gaya ini membentuk ciri yang otentik dan menganalisa desain kemasan menggunakan 3 aspek yaitu elemen bentuk, hubungan bentuk dan kualitas pada kemasan Kabobs.

Dalam kajian kemasan Kabobs ini dapat menyimpulkan bahwa kemasan saat ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah atau tempat produk tetapi juga sebagai daya tarik konsumen. Dengan desain kemasan produk akan menghasilkan nilai jual yang tinggi karena kemasan tidak hanya sebagai wadah untuk melindungi produk tetapi juga memberikan kualitas dan keunggulan pada sebuah produk.

Seperti kemasan Kabobs ini yang telah dikaji bahwa, kemasan Kabobs menggunakan gaya flat desain yang simpel. Memiliki ciri khas yang terdapat pada elemen bentuk pattern bahan- bahan dasar Kabobs yang memberikan informasi kepada konsumen bahwa produk yang dijual sesuai dengan pattern yang sudah dibuat.


DAFTAR PUSTAKA

 

Th susetyarsi. (2012). KEMASAN PRODUK DITINJAU DARI BAHAN KEMASAN, BENTUK KEMASAN DAN PELABELAN PADA KEMASAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK MINUMAN MIZONE DI KOTA SEMARANG, JURNAL STI SEMARANG, VOL 4, NO 3.

Rinawati, Rini (2005). "Lifestyle" Muslimah, Mediator, Vol. 8, No. 1.

 

Noviadji, Benny Rahmawan. (2014). Desain Kemasan Tradisional  Dalam Konteks

 

Kekinian. Vol.1 No 01. Institut Informatika Indonesia (IKADO), Surabaya

 

Mufreni, Alfin NF. (2016).  PENGARUH DESAIN PRODUK, BENTUK KEMASAN DAN BAHAN KEMASAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (STUDI KASUS TEH HIJAU SERBUK TOCHA), Vol. 2, No. 2, FE, Universitas Sliwangi.

Njoto, Tommy Kurniawan. (2016).  PENGARUH DESAIN KEMASAN, CITA RASA, DAN VARIASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN BUMI ANUGERAH. PERFORMA: Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis Vol. 1, No. 4. Universitas Negeri Padang.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengkajian Visual Branding Deddy Corbuzier Dalam Thumbnail Konten Podcast di Platform Youtube

P ENDA H ULUA N 1. 1 L a t ar B e l aka n g      Youtube merupakan sebuah situs untuk berbagi video dimana para pengguna youtube dapat melakukan kegiatan untuk mengunggah, menonton, dan berbagi video. Sebagian dari pengguna youtube dapat menjadi seorang konten kreator pada platform youtube tersebut. Tentunya untuk menjadi konten kreator juga dapat mendapatkan benefit, benefit tersebut berupa hasil dari pemasang iklan komersial pada video yang dibuat oleh konten kreator tersebut. Konten kreator sendiri memiliki tugas untuk membuat konten yang kreatif dan fresh, biasanya bergerak secara individu maupun sekelompok grup. Salah satu konten kreator Youtube yang akan dikaji adalah Deddy Corbuzier.      Deddy Corbuzier merupakan seorang Youtuber yang sebelumnya merupakan seorang mentalis pada dunia persulapan, Deddy aktif untuk membuat video kontennya Close the Door yaitu sebuah konten podcast yang menjembatani kesuksesannya di platform Youtube tersebut. Memiliki lebih dari 16,7 juta

SEMIOTIKA GUNA PENELITIAN OBJEK KEBUDAYAAN

  Objek kajian seni rupa dan desain Jurnal 1 Semiotika penelitian objek kebudayaan material seni Oleh A.M. Susilo Pradoko. Dalam artikel yang dimuat oleh FBS Universitas Negeri Yogyakarta Pendekatan Penelitian semiotika dalam objek kebudayaan material seni ini akan dibagi menjadi empat bagian, yaitu pertama menguraikan kebudayaan material seni dan yang kedua uraian tentang semiotika itu sendiri, dalam tulisan ini semiotika dibatasi pada pemunculan semiotika hingga pemikiran semiotika sistem mitos dari Roland Barthes, sedangkan semiotika trikotomi dari Charles Sander Peirce tidak dikupas dalam tulisan ini. Bagian ketiga memaparkan terapan dari semiotika Roland Barthes guna penelitian objek kebudayaan material seni. Bagian keempat merupakan bahan-bahan latihan kajian analisis semiotika mitos objek kebudayaan material seni hingga objek barang komoditi masa kini. Analisis Bahan yang dilengkapi dengan narasi akan lebih mudah untuk mencari makna denotasi serta  konotasinya, melalui s